“This is What We’re Trained to Do”
Sung Jinwoo berdiri tegak, matanya tajam menatap ke depan. Dungeon ini begitu sunyi, namun dia bisa merasakan atmosfer tegang yang semakin berat. Tim Penyerang Kedua Pemburu kini terperangkap dalam tempat yang penuh dengan kegelapan, dikelilingi oleh koridor batu yang seolah tak berujung.
Di depan mereka, sebuah gerbang besar mengarah pada ruang utama, tempat di mana pertempuran paling mematikan akan terjadi. Namun, tak lama setelah mereka melangkah maju, suara langkah kaki yang berat terdengar di kejauhan. Jinwoo mendengarnya, instingnya terasah. Ini bukan pertempuran biasa.
“Semua siap?” kata Jinwoo dengan tenang, meskipun dalam hatinya, ia tahu sesuatu yang jauh lebih buruk sedang menunggu di balik gerbang itu.
Di belakangnya, hunter-hunter lain dalam tim saling berpandangan cemas. Mereka semua adalah para profesional, tapi mereka tahu bahwa kali ini mereka menghadapi sesuatu yang tak bisa dianggap enteng. Salah satu anggota tim, seorang mage, menatap Jinwoo dengan ekspresi khawatir.
“Apakah kita akan baik-baik saja, Jinwoo?” tanyanya dengan suara gemetar.
Jinwoo mengangguk singkat. “Kita akan keluar dari sini. Ini sudah menjadi bagian dari pekerjaan kita.”
Pintu gerbang yang besar terbuka perlahan, dan saat itulah High Orcs muncul di hadapan mereka. Mereka terlihat lebih besar dan lebih kuat daripada orc yang pernah mereka hadapi sebelumnya—tulang-tulang mereka bersinar seperti besi, dan mata mereka penuh kebencian.
“Ini lebih buruk dari yang saya kira…” seorang anggota tim berbisik, jelas terkejut oleh kekuatan lawan yang datang begitu mendominasi.
Namun, meski demikian, mereka sudah terlatih untuk bertarung. Mereka maju dengan tekad, dan meskipun mereka tahu bahaya di depan mereka, setiap langkah mereka dipenuhi dengan profesionalisme.
Namun, masalah muncul saat mereka mulai melawan. High Orcs sangat kuat dan bergerak dengan kecepatan yang tidak mereka duga. Serangan orc menghancurkan tanah di sekitar mereka, melemparkan beberapa hunter ke belakang. Ketegangan semakin memuncak saat satu demi satu anggota tim jatuh ke tanah, terluka parah.
Jinwoo mengamati mereka, matanya tidak pernah lepas dari pergerakan musuh. Di saat yang sama, dia tahu bahwa keberadaan mereka terancam. Rencana pertempuran harus segera diubah—dan itu berarti dia harus bertindak lebih cepat.
Tanpa kata, Jinwoo berlari ke depan, melesat dengan kecepatan luar biasa yang tidak bisa diikuti oleh anggota tim lainnya. Pedangnya menyambar, memotong tubuh orc dengan mudah, meskipun tubuh orc itu jauh lebih besar dan lebih kuat. Kekuatan Jinwoo tampak seperti tak terbatas, seolah setiap serangan yang dia lakukan dapat merobek apa pun yang ada di hadapannya.
Di tengah pertempuran, Jinwoo memberi perintah dengan suara keras, mengarahkan tim yang masih bertahan untuk bergerak lebih cepat dan menutup celah-celah pertahanan mereka. Namun, tidak semuanya berjalan lancar. Salah satu anggota tim yang terluka parah terguling ke tanah, terjatuh setelah serangan orc yang brutal.
Jinwoo menatapnya dengan cepat, rasa tanggung jawab mengguncang dirinya. “Tahan sedikit lagi!” teriaknya sambil menyambar tubuh orc yang mencoba menyerang kembali.
Akhirnya, setelah serangan brutal yang berlangsung cukup lama, orc-orc itu mulai melemah. Dengan satu serangan terakhir, Jinwoo menghancurkan pemimpin High Orc dengan pedangnya yang memancarkan energi luar biasa. Tim yang tersisa bisa bernafas lega, meskipun kelelahan mendera.
Namun, saat mereka bersiap untuk keluar dari dungeon, mereka menyadari bahwa jalan keluar mereka kini terhalang oleh penghalang besar. Pintu gerbang yang seharusnya membawa mereka kembali tertutup rapat.
“Kita terjebak!” seorang anggota tim berteriak panik.
Tapi Jinwoo hanya tersenyum, meski tatapannya tetap serius. “Jangan khawatir. Kita tahu apa yang harus dilakukan.”
Dia memimpin mereka dengan langkah pasti. Ini adalah dunia yang penuh dengan bahaya yang tak terduga, namun Sung Jinwoo tahu satu hal pasti: mereka akan keluar dari sini hidup-hidup. Karena ini adalah apa yang mereka latih untuk lakukan—bertahan hidup, melawan, dan memenangkan pertempuran, apapun yang terjadi.