Harga emas kembali memanas, bahkan berhasil menembus level US$2.800 per troy ounce di tengah ketidakpastian global yang terus meningkat. Salah satu faktor pendorong lonjakan harga emas adalah keputusan kontroversial Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, yang berencana menerapkan tarif impor baru kepada Kanada dan Meksiko — dua negara yang secara geografis adalah tetangga langsung AS.
Mengapa Emas Melonjak?
Emas dikenal sebagai instrumen investasi yang diminati saat kondisi ekonomi atau politik tidak menentu. Keputusan Trump untuk mengenakan tarif pada Kanada dan Meksiko menimbulkan kekhawatiran besar di pasar, mengingat kedua negara tersebut merupakan mitra dagang utama AS dalam perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA).
Dengan diterapkannya tarif tersebut, pelaku pasar mulai mengalihkan investasinya dari instrumen yang lebih berisiko ke aset safe haven seperti emas. Situasi ini turut diperparah oleh prospek perlambatan ekonomi global yang memicu kekhawatiran investor.
Tarif untuk Tetangga Sebelah
Kanada dan Meksiko, yang secara historis memiliki hubungan dagang erat dengan AS, disebut sebagai “tetangga sebelah” dalam konteks ekonomi dan geografis. Kebijakan tarif ini tidak hanya menimbulkan gesekan diplomatik, tetapi juga berpotensi merugikan sektor bisnis lintas negara yang sudah terjalin erat selama bertahun-tahun.
Kanada, dengan ekspor utama seperti baja dan aluminium ke AS, menjadi salah satu target utama kebijakan Trump. Sementara itu, Meksiko yang dikenal sebagai produsen besar kendaraan dan komponen otomotif untuk pasar Amerika juga terkena dampaknya.
Dampaknya di Pasar Global
Tak hanya harga emas yang melonjak, keputusan tarif ini juga memicu volatilitas di pasar saham dan komoditas lainnya. Investor semakin skeptis terhadap stabilitas perdagangan global yang sudah tertekan oleh ketegangan AS dengan Tiongkok.
Dalam jangka panjang, kebijakan seperti ini dapat memicu pergeseran pola perdagangan global dan mempercepat negara-negara lain untuk mencari mitra dagang baru di luar lingkup AS.
Dengan ketidakpastian yang semakin tinggi dan kebijakan tarif yang dianggap tidak bersahabat, pasar terus bergerak ke arah yang lebih defensif. Emas sebagai simbol keamanan finansial kembali menjadi primadona. Sementara itu, tetangga sebelah — Kanada dan Meksiko — harus bersiap menghadapi dampak kebijakan yang bisa menggoyahkan ekonomi kawasan.