Perang Dagang Bikin Tegang, Saham Bank Bawa IHSG ke Zona Aman

X
Share

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terombang-ambing di tengah kekhawatiran pasar akibat bayang-bayang perang dagang antara negara besar. Namun, aksi akumulasi saham perbankan berhasil menyelamatkan IHSG dari tekanan dan membawa indeks ke zona hijau.

Bayang-Bayang Perang Dagang

Ketegangan global yang dipicu oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali menghantui pelaku pasar. Ancaman kebijakan proteksionis dan tarif impor tambahan membuat investor enggan mengambil risiko besar. Akibatnya, pasar saham sempat melemah di awal perdagangan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,62% ke level 7.073,46 pada perdagangan Selasa (4/2/2025). Penguatan ini ditopang aksi akumulasi saham-saham perbankan. Namun, sentimen global, seperti ketidakpastian kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS), masih membayangi pergerakan pasar.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menjelaskan bahwa penguatan IHSG cenderung terbatas dan mengarah pada konsolidasi. “Rebound IHSG belum bisa dikategorikan sebagai technical rebound karena penguatannya hanya tipis. Pergerakan IHSG saat ini lebih bersifat konsolidatif, seiring pelaku pasar menunggu sentimen baru,” jelasnya dalam program Market Closing Investor Daily TV, Selasa (4/2/2025).

Alrich menambahkan bahwa IHSG sempat menguji level support kritis di 6.950 dan berhasil bertahan di atas level psikologis 7.000. “Aksi akumulasi saham perbankan, seperti BBRI, mendorong penguatan, meski di sisi lain terdapat aksi jual yang menahan laju kenaikan,” katanya.

Untuk diketahui, saham-saham sektor perbankan berhasil ditutup menguat pada perdagangan Selasa (4/2/25), di antaranya saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang menguat 0,24% ke level 4.260. Saham raja mikro ini ditransaksikan dengan volume mencapai 231,9 miliar.

Saham Perbankan Jadi Penyelamat

Situasi ini tidak bertahan lama. Saham-saham perbankan besar seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Bank Mandiri (BMRI) menjadi penyelamat IHSG. Akumulasi pembelian oleh investor domestik dan asing menunjukkan bahwa sektor perbankan tetap menjadi pilihan utama karena fundamental yang kuat.

“Performa sektor perbankan masih solid, dengan kinerja yang tetap positif meskipun kondisi ekonomi global tidak menentu,” tambah sang analis.

Aksi beli yang masif di saham perbankan membuat IHSG mampu berbalik arah dan menutup perdagangan di zona hijau dengan kenaikan tipis sebesar 0,3% ke level 6.850.

Optimisme Investor Tetap Terjaga

Meski perang dagang masih menjadi ancaman, optimisme investor di sektor perbankan memberikan harapan bahwa IHSG dapat tetap stabil ke depannya. Salah satu investor menyatakan bahwa prospek perbankan di Indonesia masih cerah, terutama dengan meningkatnya digitalisasi layanan keuangan.

“Dengan potensi ekonomi yang terus tumbuh dan dukungan regulasi, saham perbankan masih memiliki peluang besar untuk memberikan return yang menarik,” ujarnya.

Sentimen Global Masih Menghantui

Lebih lanjut, Alrich menyampaikan bahwa pasar saham global, termasuk IHSG, saat ini terpengaruh oleh ketidakpastian terkait kebijakan tarif impor AS terhadap Meksiko, Kanada, dan Tiongkok. Penundaan penerapan tarif terhadap Meksiko selama satu bulan memberi sedikit angin segar, meskipun risiko masih tinggi.

“Penundaan ini memunculkan spekulasi bahwa kebijakan tarif digunakan sebagai alat negosiasi. Namun, ketidakpastian tetap tinggi karena kebijakan serupa bisa diumumkan secara tiba-tiba, seperti yang terjadi pada masa pemerintahan Trump sebelumnya,” jelas Alrich.

Tips Menghadapi Pasar yang Bergejolak

Bagi investor yang ingin tetap tenang di tengah kondisi pasar yang fluktuatif, berikut beberapa tips sederhana:

  1. Diversifikasi Portofolio: Jangan hanya berinvestasi di satu sektor saja. Sebar investasi di sektor lain yang berpotensi.
  2. Perhatikan Fundamental: Pilih saham dengan kinerja keuangan yang baik dan prospek bisnis yang solid.
  3. Tetap Rasional: Jangan panik saat pasar turun. Lakukan analisis sebelum mengambil keputusan.
  4. Pantau Berita Ekonomi: Selalu update dengan informasi terbaru agar dapat membuat keputusan yang tepat.

Dengan strategi yang tepat dan keputusan yang matang, investor dapat tetap optimis meski pasar berada dalam kondisi penuh tantangan.

Meski perang dagang masih membayangi, IHSG menunjukkan bahwa harapan tetap ada. Akumulasi saham perbankan menjadi bukti bahwa peluang investasi selalu terbuka bagi mereka yang jeli melihat kesempatan.