Dalam dunia teknologi yang terus berkembang pesat, persaingan antar perusahaan teknologi semakin memanas. Salah satu nama yang kini mulai mencuri perhatian adalah Deepseek, sebuah platform teknologi yang siap menantang raksasa-raksasa kecerdasan buatan (AI) dunia, terutama yang berasal dari Amerika Serikat.
Deepseek mungkin belum sepopuler perusahaan-perusahaan AI besar seperti OpenAI, Google DeepMind, atau Meta, namun dengan perkembangan teknologi yang pesat dan inovasi yang mereka tawarkan, banyak yang bertanya-tanya: Akankah Deepseek mampu menggoyahkan dominasi para raksasa AI tersebut?
Inovasi yang Menarik Perhatian
Deepseek tidak seperti kebanyakan perusahaan AI lainnya. Model mereka, R1, menggunakan pendekatan pembelajaran penguatan (Reinforcement Learning/RL) tanpa bergantung pada Supervised Fine Tuning (SFT). Dalam metode ini, model AI belajar melalui uji coba dan kesalahan, di mana model diperlihatkan contoh tugas dengan jawaban yang benar, dan kemudian diperbaiki secara otomatis. Ini memungkinkan AI untuk menyempurnakan kemampuan penalarannya tanpa memerlukan data yang telah diberi label sebelumnya. Dengan demikian, Deepseek menghindari ketergantungan pada kumpulan data yang sudah diberi label, mengurangi biaya secara signifikan, dan membuat teknologi AI mutakhir lebih terjangkau, bahkan untuk pemain yang lebih kecil di pasar.
Menurut Aakrit Vaish, salah satu pendiri dan CEO Haptik, dan penasihat IndiaAI Mission, Deepseek adalah titik balik besar berikutnya setelah ChatGPT dirilis pada November 2022. Dalam sebuah unggahan di X, Vaish menulis, “Mereka (Deepseek) telah membuktikan sekali lagi apa yang telah kita ketahui selama ini: dalam AI, bakat lebih penting dari segalanya. Itulah alasan mengapa lab nirlaba bernama OpenAI dibentuk pada tahun 2015, untuk mengasimilasi bakat penelitian terbaik untuk melawan Google. DS telah memainkan langkah yang sama terhadap OAI satu dekade kemudian.” Vaish juga menyoroti bahwa pengembangan AI tidak lagi memerlukan bakat AI yang langka dan mahal, yang sering kali berharga antara $1-5 juta. Sebaliknya, teknisi, matematikawan, dan tim DevOps yang terampil kini dapat mendorong inovasi lebih jauh.
Tantangan dan Peluang Global
Aravind Srinivas, salah satu pendiri dan CEO Perplexity, juga memuji Deepseek di X, yang mengisyaratkan bahwa India dapat belajar beberapa pelajaran darinya. Ia berkata, “… Mengenai perdebatan pelatihan model dasar di India: Saya merasa India jatuh ke dalam perangkap yang sama seperti yang saya alami saat menjalankan Perplexity. Model pemikiran akan menghabiskan banyak uang untuk pelatihan. Namun, India harus menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mampu melakukan hal yang sama seperti ISRO untuk AI… Saya berharap India mengubah pendiriannya dari keinginan untuk menggunakan kembali model dari sumber terbuka dan sebaliknya mencoba membangun kekuatan untuk melatih model mereka yang tidak hanya bagus untuk bahasa India tetapi juga kompetitif secara global pada semua tolok ukur…”
Dengan pendekatan yang lebih terjangkau dan berbasis pada model sumber terbuka, Deepseek menawarkan peluang besar bagi kolaborasi global dan inovasi bersama. Model R1 mereka dirilis di bawah lisensi MIT, yang mendukung aplikasi komersial serta berbagi model dan metode pelatihannya. Ini bertolak belakang dengan pergeseran OpenAI yang mengarah pada penelitian tertutup. Deepseek telah membuka pintu untuk kolaborasi global, yang memungkinkan negara-negara dengan basis pengembang sumber terbuka yang kuat, seperti India, untuk mengembangkan kerangka kerja mereka sendiri guna mendemokratisasi AI.
Masa Depan Persaingan AI
Ke depan, persaingan di dunia AI akan semakin ketat. Raksasa-raksasa teknologi AS pasti akan terus berinovasi dan mengembangkan kecerdasan buatan mereka, sementara Deepseek harus bisa menunjukkan kepada dunia bahwa mereka memiliki sesuatu yang berbeda dan lebih baik. Hanya waktu yang akan menjawab apakah Deepseek mampu bertahan di tengah arus besar perusahaan AI yang telah menguasai pasar selama ini.
Bagi para pengamat dan pecinta teknologi, satu hal yang pasti: persaingan ini akan sangat menarik untuk diikuti. Apakah Deepseek mampu merebut perhatian pasar global dan mengimbangi kekuatan raksasa AI AS, atau justru akan tenggelam dalam bayang-bayang mereka? Semua itu akan terungkap dalam beberapa tahun ke depan.
Untuk saat ini, kita hanya bisa menunggu dan menyaksikan bagaimana perjalanan Deepseek di dunia yang semakin dipenuhi oleh kecerdasan buatan.