Solo Leveling Season 2: Arise from the Shadow Episode 2

X
Share

I Suppose You Aren’t Aware

Kota Seoul masih tertidur di bawah langit malam yang gelap. Di sudut sebuah distrik yang sepi, sebuah portal besar bercahaya ungu berdiri dengan angkuh, memancarkan aura mengerikan. Di sekitar portal itu, udara bergetar seolah memprotes keberadaan sesuatu yang tidak seharusnya ada di dunia manusia.

Sung Jinwoo berdiri dengan tangan terlipat, memandang portal itu tanpa ekspresi. Di belakangnya, beberapa hunter dari Asosiasi Korea tampak tegang, menunggu perintah darinya. Mereka bukan hunter biasa — mereka adalah tim elit yang dikirim untuk mendampingi Jinwoo dalam raid dungeon yang tidak teridentifikasi.

“Hunter Sung,” panggil seorang pria berkacamata yang tampak menjadi pemimpin tim. “Ini portal peringkat S. Bukankah sebaiknya kita menunggu bala bantuan?”

Jinwoo hanya melirik pria itu sekilas sebelum menjawab dengan nada tenang. “Tidak perlu.”

Pria itu terdiam, meski wajahnya menunjukkan ketidakpercayaan. Bagaimana mungkin satu orang, meskipun dia adalah hunter peringkat nasional, yakin bisa menghadapi ancaman peringkat S sendirian?

“Kurasa kalian tidak sadar,” Jinwoo berkata sambil melangkah mendekati portal, “betapa kecil ancaman ini bagiku.”

Begitu melangkah masuk ke dalam portal, mereka disambut oleh pemandangan yang menyerupai medan perang kuno. Tebing curam menjulang tinggi, dan langit berwarna merah gelap berputar seperti badai.

Dari kejauhan terdengar geraman makhluk yang bersembunyi di balik bayangan. Para hunter lainnya segera mengambil posisi bertahan. Keringat dingin membasahi wajah mereka.

Namun Jinwoo tidak menunjukkan rasa gentar sedikit pun. Dia hanya mengangkat tangannya perlahan.

“Bangkit.”

Dari tanah berbatu, bayangan gelap mulai merembes seperti tinta yang tumpah. Dalam sekejap, puluhan prajurit bayangan muncul, masing-masing dengan baju zirah hitam dan mata merah yang menyala. Di antara mereka, Beru berdiri dengan tubuh besar dan mengeluarkan desisan tajam.

“Tuanku,” suara Beru bergetar penuh hormat, “perintah Anda?”

“Bersihkan mereka,” perintah Jinwoo singkat.

Tanpa menunggu lebih lama, pasukan bayangan melesat ke depan, menyerbu makhluk-makhluk yang mulai bermunculan dari kegelapan. Para hunter yang menyaksikan hanya bisa terpana melihat kekuatan luar biasa yang dipamerkan Jinwoo.

Geraman dan jeritan makhluk dungeon menggema di udara. Dalam waktu singkat, pertarungan yang seharusnya menjadi mimpi buruk telah berubah menjadi kemenangan mutlak bagi Jinwoo dan pasukannya.

Sang pemimpin tim hunter hanya bisa menelan ludah dengan sulit. “Saya… saya tidak pernah menyangka kekuatan seperti ini benar-benar ada.”

Jinwoo menoleh padanya dengan senyum tipis. “Kurasa kau memang tidak sadar,” katanya dengan nada santai. “Tapi tidak apa-apa. Sekarang kau tahu.”

Dengan langkah tenang, Jinwoo meninggalkan medan perang yang kini sunyi. Bagi dunia, ancaman besar baru saja berlalu tanpa mereka sadari — dan semua itu karena satu pria yang berdiri di puncak kekuatan.