Solo Leveling Season 2: Arise from the Shadow Episode 1

X
Share

You Aren’t E-Rank, Are You?

Sinar matahari pagi menembus jendela besar di ruang latihan Asosiasi Hunter Korea. Udara dipenuhi dengung mesin serta suara benturan senjata dari para hunter yang sedang berlatih. Namun, perhatian mereka teralihkan saat pintu besar ruangan terbuka perlahan.

Sung Jinwoo melangkah masuk dengan wajah tenang. Pemuda berambut hitam itu mengenakan pakaian sederhana — jaket hitam dan celana jeans. Tak ada yang mencolok darinya, kecuali tatapan matanya yang tajam dan tenang.

Seorang hunter pemula yang baru saja selesai berlatih memandang Jinwoo dengan rasa heran. “Siapa dia?” bisiknya kepada rekannya.

“Dia? Hanya hunter peringkat E yang beruntung bertahan hidup dari raid besar-besaran beberapa waktu lalu,” jawab rekannya dengan tawa kecil. “Aneh juga dia berani datang ke sini.”

Salah satu instruktur senior, Kim Chul, yang dikenal keras kepala dan arogan, memperhatikan Jinwoo dengan senyum meremehkan. “Kau datang untuk apa, bocah?” tanyanya dengan nada mengejek. “Ruang ini bukan tempat untuk seorang E-rank lemah sepertimu.”

Jinwoo hanya tersenyum tipis. Dia tidak perlu menjelaskan apa pun. Kekuatannya yang baru tidak perlu diumbar dengan kata-kata.

“Tapi kalau kau ingin mencoba,” lanjut Kim Chul, “kenapa tidak bertarung denganku saja? Aku bisa mengajarkanmu beberapa trik untuk bertahan hidup… meskipun mungkin kau tetap akan mati dalam raid berikutnya.”

Para hunter lain mulai berkerumun, antusias menyaksikan apa yang mereka anggap akan menjadi tontonan lucu: seorang instruktur kuat melawan hunter “terlemah.”

“Baiklah,” jawab Jinwoo santai. “Aku terima tantangannya.”

Kim Chul tertawa keras. “Berani juga kau, ya?”

Di arena latihan, mereka saling berhadapan. Kim Chul memegang pedang besar yang berkilau tajam. Sementara itu, Jinwoo berdiri tanpa senjata, hanya dengan tangan kosong.

“Kau bahkan tidak membawa senjata? Kau serius?” ejek Kim Chul.

Jinwoo tetap diam. Suasana hening sejenak sebelum Kim Chul bergerak cepat, meluncurkan serangan pertama dengan kekuatan penuh. Pedangnya meluncur ke arah Jinwoo seperti kilat.

Namun, dalam sekejap, bayangan hitam muncul di bawah kaki Jinwoo. Dari kegelapan itu, sebuah sosok besar dengan baju zirah gelap muncul — Beru, salah satu prajurit bayangan terkuat milik Jinwoo.

Suara gasps terdengar dari para hunter yang menyaksikan.

“A-apa itu?!” teriak seseorang.

Kim Chul terhenti di tempat, wajahnya pucat pasi. Pedangnya tak pernah mencapai Jinwoo. Sebaliknya, Beru berdiri dengan aura mengancam di depannya.

“Kau yakin masih ingin bertarung?” tanya Jinwoo dengan suara tenang namun dingin.

Kim Chul tidak mampu berkata apa-apa. Tubuhnya bergetar hebat. Dia tahu, ini bukan peringkat E yang dia pikirkan.

Senyum kecil terlukis di wajah Jinwoo. “Kau masih berpikir aku E-rank?”

Tanpa menunggu jawaban, Jinwoo melambaikan tangannya. Bayangan Beru menghilang seperti asap. Arena kembali tenang, namun semua yang hadir tahu bahwa hari itu mereka telah menyaksikan sesuatu yang luar biasa.

Jinwoo berbalik dan meninggalkan arena, meninggalkan Kim Chul yang masih terpaku di tempat.

“You aren’t E-rank, are you?” bisik salah satu hunter yang menyaksikan kejadian itu dengan mata terbelalak.

Dengan langkah ringan, Jinwoo menghilang di balik pintu besar. Tantangan yang lebih besar sudah menunggunya.